DPRD Kalteng Soroti Siswa SMP di Katingan Tengah Ikut ANBK di Kuburan Gara-Gara Tak Ada Internet

PALANGKA RAYA – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Tomy Irawan Diran, menyampaikan keprihatinannya atas video viral yang memperlihatkan siswa-siswi SMPN 8 Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di area kuburan. Kondisi itu terjadi karena sekolah mereka tidak memiliki akses jaringan internet.

“Iya, kemarin ada ANBK di kuburan. Memang saya sempat melihat, miris ya melihat seperti itu,” ujar Tomy, belum lama ini.

Tomy menegaskan pentingnya ketersediaan sinyal di sekolah, terutama di tingkat dasar, agar kegiatan belajar maupun ujian tidak terganggu. Ia mengingatkan, pemerintah daerah sebenarnya sudah menganggarkan pengadaan stralink dan panel surya.

“Di sini kan ada pengadaan stralink, pengadaan tenaga surya juga, salah satunya untuk (sekolah) seperti itu,” katanya.

Namun, lanjut Tomy, daftar pengadaan stralink maupun panel surya di OPD Pemprov Kalteng belum sepenuhnya berjalan lantaran sempat terkendala provider.

“Itu lah salah satunya. Jangan sampai lagi lah mencari sinyal di kuburan. Memang kendala kita di Kalteng sinyal, BTS-BTS terbatas juga,” pungkasnya.

Video yang memicu perhatian publik itu diunggah akun TikTok @Junius025. Dalam rekaman, seorang tenaga pendidik menjelaskan kondisi berbeda dalam pelaksanaan ANBK tahun ini.

“Hari ini tanggal 27 Agustus 2025 SMPN 8 Katingan Tengah melaksanakan ANBK, tapi tahun ini berbeda pelaksanaannya, dilaksanakan di kuburan,” kata sang guru, dikutip Selasa (2/9/2025).

Guru tersebut menjelaskan, ujian terpaksa digelar di area pemakaman karena desa tempat sekolah berada tidak memiliki jaringan internet.

“Mengapa demikian? Karena di desa kami, jaringan internetnya hilang. Makanya kami berupaya mencari tempat yang tinggi yang ada jaringan untuk melaksanakan ANBK,” jelasnya.

Dalam video terlihat siswa dibantu guru mengikuti ANBK. Namun, banyaknya nyamuk membuat para guru harus membakar kayu untuk mengusir serangga.

“(Inilah) keadaan Indonesia setelah 80 tahun merdeka,” tambah guru itu.

Perkim OKY
Tukang Insinyur
Berkat

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button