DPRD Kalteng Dorong Prioritas Transmigrasi Lokal: “Bukan Anti Pendatang, Tapi Harus Lebih Relevan”
PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Bambang Irawan, menyatakan dukungannya terhadap program transmigrasi. Namun, ia menekankan pentingnya memprioritaskan transmigrasi lokal ketimbang mendatangkan penduduk dari luar daerah.
“Kita bukannya nggak nasionalis, tapi tetap Kalteng maupun daerah lain adalah bagian dari Indonesia. Terkait dengan program transmigrasi, kita lihat dulu, kan ada beberapa macam,” ujar Bambang, belum lama ini.
Bambang menegaskan dirinya lebih condong mendukung transmigrasi lokal karena dinilai lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial di Kalteng.
“Nah, kalau saya cenderung mendukung transmigrasi lokal karena program transmigrasi itu orang-orang lokal lah yang bisa ambil peran bagian di situ,” katanya.
Pernyataan ini sekaligus menanggapi pandangan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng yang menyebutkan komposisi ideal transmigrasi adalah 20 persen dari luar dan 80 persen lokal.
“Ada statemen dari Plt Sekda, 20 persen luar, 80 persen lokal. Menurut saya, kita harus lebih besar 80 persen transmigrasi lokal. Kenapa? Transmigrasi lokal juga meningkatkan atau memberikan kehidupan lebih baik bagi masyarakat lokal,” jelasnya.
Ia menambahkan, yang dimaksud masyarakat lokal bukan hanya suku Dayak, melainkan seluruh warga yang sudah lama tinggal dan menetap di Kalteng.
“Bicara masyarakat lokal bukan hanya masyarakat Dayak, malah masyarakat yang hidup di Kalteng selama ini,” ujarnya.
Bambang menekankan, mendukung transmigrasi lokal bukan berarti menolak pendatang dari luar, tetapi pemerintah harus lebih bijak dalam mengatur proporsinya.
“Kata Sekda, 20 persen luar, 80 persen lokal, saya dukung itu. Karena adanya prioritas bukan berarti kita tolak. Kita lihat program transmigrasinya. Jangan bikin program transmigrasi yang mendatangkan orang dari luar, tapi kan ada program transmigrasi lokal yang hanya masyarakat lokal Kalteng yang memang dialokasikan ke tempat transmigrasi,” pungkasnya.
