Pasca Serangan Buaya, BKSDA Resort Sampit bersama PT.RMU Pasang Spanduk Himbauan

KOTIM, BORNEO7.COM – Pasca serangan buaya yang terjadi di wilayah Desa Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit bersama PT.Rimba Makmur Utama (RMU), melakukan pemasangan spanduk himbauan terkait ancaman buaya.

“Petugas BKSDA Resort Sampit bersama 5 orang staf PT.Rimba Makmur Utama (RMU), pada Kamis 24 April 2025, melakukan pemasangan sebanyak 10 buah spanduk himbauan terkait buaya di wilayah Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur,” kata Kepala BKSDA Resort Sampit Muriansyah, Jum’at (25/04/2025).

“Spanduk himbauan ini dipasang di Sungai Mentaya wilayah perairan Desa Hanaut 3 buah, Desa Bapinang Hulu 2 buah, Desa Babaung 2 buah, Desa Bapinang Hilir 1 buah, Desa Bamadu 1 buah dan Desa Penyaguan 1 buah,” jelasnya.

“Selain melakukan pemasangan spanduk tim juga melakukan koordinasi dengan pihak Sekcam Pulau Hanaut, Kades Hanaut dan Kades Babaung,” tambahnya.

“Selanjutnya kami memberikan pengarahan kepada warga yang ditemui saat giat pemasangan spanduk dan memberikan pengarahan serta himbauan kepada para santri di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Imam Desa Babaung. Diketahui sebagian besar santri mandi di Sungai Babaung ini karena keterbatasan fasilitas MCK,” terangnya.

Kegiatan pemasangan spanduk disaksikan langsung oleh pihak Kecamatan Pulau Hanaut, Aparat Desa setempat dan Bhabinkamtibmas Polsek Pulau Hanaut.

“Dari lokasi kami yang datangi tadi, di pesantren adalah lokasi yang paling rawan serangan. Santri sempat meminta tambahan bak mandi dengan kami, karena bak yang ada kondisinya sudah rusak parah. Tinggi bak sekitar 1 meter dan lebar sekitar 5 meter,” ucap Muriansyah.

“Menurut keterangan Sekdes Babaung, di sekitar lokasi santri mandi ini sudah beberapa kali buaya terlihat. Buayanya berukuran besar, tapi santri tetap mandi di lanting tersebut,” tukasnya.

Sementara itu, Ibnu dari Tim Satgas Mitigasi Konflik Satwa Liar-Manusia PT.RMU, menyebutkan PT.RMU mendukung kolaborasi lintas sektor antara instansi pemerintah yang berwenang, dalam hal ini BKSDA Resort Sampit, pemerintah kecamatan, pemdes dan warga masyarakat desa setempat, terkait mitigasi konflik satwa liar buaya dan manusia.

“Himbauan dan sosialisasi memang perlu dilakukan terus menerus agar bisa meningkatkan kesadaran bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kehati-hatian dan kewaspadaan saat beraktivitas seperti memancing, MCK, dan lainnya di sungai sebagai habitat buaya. Selain itu juga pada saat jam-jam rawan kemunculan buaya seperti subuh/pagi hari dan menjelang maghrib/malam hari,” jelas Ibnu.

“Pemdes setempat dan perwakilan Kecamatan Pulau Hanaut tentunya menyambut positif dari kegiatan himbauan yang dilakukan karena perlunya mengingatkan warga yang hidup dan beraktifitas di pinggir sungai. Sosialisasi dilakukan kepada warga lintas umur dari anak-anak sampai lansia,” pungkasnya.(Tbk)

Perkim OKY
Tukang Insinyur
Berkat

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button