Bangun Sinergi Media dan Pemerintah, Gubernur Agustiar Sabran Ajak Wartawan Bersatu Majukan Kalteng
PALANGKA RAYA, BORNEO7.COM – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran mengajak insan pers di Bumi Tambun Bungai memperkuat sinergi dan kebersamaan dalam mendukung pembangunan daerah. Ajakan itu disampaikan dalam pertemuan silaturahmi bersama organisasi wartawan se-Kalteng di Istana Isen Mulang, Rumah Jabatan Gubernur, Selasa (14/10/2025) Sore.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Herson B. Aden, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng M. Reza Prabowo, serta
perwakilan dari berbagai organisasi wartawan seperti PWI, IJTI, AMSI, SPS, AJI, AWPI, IPJI, Pewarna, dan Media Mitra Pemerintah Provinsi Kalteng.
Agenda ini tidak sekadar forum dialog, tetapi menjadi ruang terbuka membahas tantangan pembangunan, efisiensi anggaran, hingga peran strategis media dalam menyebarkan informasi pembangunan secara berimbang dan konstruktif.
Dalam sambutannya, Gubernur Agustiar Sabran menegaskan bahwa silaturahmi dengan wartawan bukan sekadar agenda seremonial, tetapi kebutuhan penting dalam membangun daerah.
“Silaturahmi ini bukan karena saya gubernur, tapi karena saya ingin menjaga hubungan sebagai teman. Membangun Kalteng tidak bisa sendirian, butuh mitra seperti para wartawan. satu teman terlalu sedikit, seribu musuh terlalu banyak,” ujar Agustiar.
Gubernur juga berbagi refleksi selama delapan bulan menjabat. Ia mengakui bahwa perjalanan pemerintahan tidak lepas dari suka duka, terutama menghadapi kerumitan birokrasi dan keterbatasan fiskal.
Agustiar menyebutkan, realitas fiskal daerah tahun 2026 diproyeksikan menurun signifikan. Rancangan APBD yang semula mencapai Rp10,2 triliun pada 2025 kini turun menjadi Rp8,3 triliun, dan diperkirakan berada di kisaran Rp7,3–5,3 triliun tahun depan akibat berkurangnya transfer dana pusat.
“Kita harus mengetatkan program, tapi tetap fokus pada prioritas utama: pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,” tegasnya.
Gubernur juga menyoroti kasus penyalahgunaan hibah di beberapa daerah yang menjadi perhatian KPK. Ia menekankan bahwa Pemprov Kalteng akan memprioritaskan hibah berbentuk fisik, bukan uang tunai, untuk menghindari celah korupsi dan memastikan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
Agustiar juga memaparkan rencana pengembangan tiga zona ekonomi yaitu Barat, Tengah, dan Timur, yang akan difokuskan pada hilirisasi industri, meski diakui masih menghadapi tantangan regulasi pusat. Ia pun mengimbau media untuk terus memberitakan secara berimbang dan bertanggung jawab demi menjaga kondusivitas iklim informasi di daerah.
“Wartawan punya peran penting membangun citra positif daerah. Saya ingin forum seperti ini rutin kita adakan, supaya komunikasi tatap muka tetap terjaga,” tutup Gubernur.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng Leonard S. Ampung menambahkan, kondisi keuangan yang menurun tidak boleh mengendurkan semangat pembangunan. Ia menjelaskan bahwa program Kartu Huma Betang Sejahtera (KHBS) sedang direview agar tetap berjalan efisien dan tepat sasaran.
Program tersebut akan difokuskan dari desa ke kota, dengan pilar utama pendidikan (satu rumah satu sarjana), kesehatan, dan sinkronisasi dengan program nasional seperti MBG, Koperasi Merah Putih, dan Cetak Sawah.
Ditempat yang sama, Plt. Kepala Diskominfosantik Provinsi Kalteng, Rangga Lesmana, memaparkan capaian positif Pemprov Kalteng dalam publikasi informasi.
“Kalteng menempati peringkat dua nasional dalam amplifikasi informasi pemerintah daerah periode September–Oktober 2025. Ini bukti nyata kolaborasi yang baik antara pemerintah dan media,” ujar Rangga.
Ia juga mengajak wartawan untuk terus memberikan umpan balik dan masukan konstruktif agar kerja sama komunikasi publik semakin efektif.
Pertemuan tersebut turut membahas strategi peningkatan pendapatan daerah dari berbagai sektor, seperti pertambangan, perkebunan, kehutanan, CSR, alat berat, air permukaan, kebun plasma, hingga penyertaan modal di Bank Kalteng. (HK)
