Bulog Kotim Sudah Serap Sebanyak 375 Ton Gabah Kering Panen

KOTIM, BORNEO7.COM – Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur, Muhammad Azwar Fuad, menyebutkan Bulog Kotim hingga saat ini telah menyerap sebanyak 375 ton gabah kering panen (GKP).

“Untuk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sendiri per 1 Mei 2025, kita sudah menyerap sekitar 375 ton gabah kering panen (GKP) dan setiap hari angkanya akan bertambah terus, karena memasuki bulan Mei dan Juni ini jumlah lahan yang dipanen semakin banyak sehingga kami optimis angka serapan Bulog juga akan meningkat lebih pesat di bulan Mei ini,” kata Muhammad Azwar Fuad, Jum’at (2/05/2025).

“Kita juga sudah melaksanakan sosialisasi bersama Kelompok Tani, Brigade Pangan dan juga Kodim 1015/Sampit. Petani tidak perlu khawatir gabahnya tidak dibeli oleh Bulog. Selama kebijakan pemerintah ini tetap ada berarti selama itu juga Bulog komitmen membeli GKP diharga Rp6.500 perkilogram,” ujarnya.

Menurut Fuad, kapasitas gudang Bulog saat ini total 5.000 ton beras, dan kalau memang itu tidak cukup maka pihaknya akan menyewa gudang di sekitar Kotim.

“Untuk mengantisipasi puncak panen di bulan Mei dan Juni 2025 ini terkait kapasitas gudang yang dimiliki oleh Bulog Kotim, apabila tidak cukup maka kita juga sudah menyusun rencana untuk sewa gudang,” ucapnya.

Terkait ketahanan gabah kering panen (GKP), ia menjelaskan idealnya setelah selesai dipanen selambat-lambatnya 2 hari kemudian harus dilakukan penjemuran atau pengeringan.

“Kami meminta bantuan kepada Dinas Pertanian Kotim dan juga rekan-rekan petani ketika nanti pengering yang ada di Lempuyang tidak mencukupi untuk mengeringkan GKP, maka para petani dapat menjemurnya secara manual, entah itu di lantai jemur atau di atas terpal sehingga gabah yang sudah dibeli tadi tidak mengalami kerusakan,” ujarnya.

“Bulog sendiri saat ini menyerap dua jenis komoditi yaitu GKP dan beras, untuk beras sesuai SK Kepala Badan Pangan Nasional Rp12.000 di gudang Bulog. Namun memang sampai saat ini untuk di Kotim sendiri kami belum ada realisasi penyerapan beras jadi semuanya gabah, karena dari sisi harga yang ditetapkan para petani lebih senang gabahnya yang dibeli,” jelasnya.

“Untuk stok beras di Bulog Kotim saat ini ada sebanyak 3.400 ton dan ini setiap harinya bertambah karena hasil penyerapan dari wilayah Pagatan belum semua masuk berasnya,” tambahnya.

“Secara linier dengan stok Bulog secara nasional saat ini ada di angka 3,2 juta ton, artinya ini adalah stok CBP terbesar sepanjang sejarah Indonesia berdiri. Hal ini adalah dampak dari kebijakan pemerintah untuk pembelian gabah Rp6.500 perkilogram. Negara memiliki stok beras untuk kebutuhan pangan masyarakatnya sangat memadai dan angka ini akan terus bergerak karena hampir di seluruh wilayah Indonesia masih berjalan untuk penyerapan gabah dan beras,” tandas Muhammad Azwar Fuad.(Tbk)

Perkim OKY
Tukang Insinyur
Berkat

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button