Bulog Sampit Fokus Serap Gabah dan Beras Petani

KOTIM, BORNEO7.COM – Perum Bulog Cabang Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, kini tengah fokus pada penyerapan gabah dan beras dari petani setempat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bulog Cabang Sampit, Muhammad Azwar Fuad, Sabtu (15/02/2025).
“Ini menyusul beberapa perubahan kebijakan dari pemerintah dalam hal ini Badan Pangan Nasional atas arahan Menko Pangan karena Bulog bergerak di bidang pangan, dan sebelumnya memang ada relokasi anggaran,” kata Azwar Fuad.
Ia menyebutkan, program prioritas Bulog itu ada tiga, yang pertama penyerapan gabah dan beras petani dalam negeri, lalu yang kedua penyaluran bantuan pangan, dan yang ketiga adalah penyaluran penjualan beras SPHP.
“Untuk program yang kedua yaitu penyaluran bantuan pangan yang seharusnya dialokasikan pada bulan Januari-Februari 2025 untuk sementara ditunda, demikian pula dengan program yang ketiga yaitu beras SPHP juga ditunda sementara per tanggal 7 Februari 2025 kemarin,” jelasnya.
“Jadi kini sisa program prioritas Bulog yaitu untuk penyerapan gabah dan beras petani dalam negeri saja,” ungkapnya.
“Pemerintah berharap Bulog bisa menyerap beras dalam negeri yang ditargetkan secara nasional adalah 3 juta ton, sedangkan di Kotim target kami adalah 825 ton setara beras,” ujarnya.
“Saat ini di gudang Bulog Sampit ada cadangan beras pemerintah sebanyak 2.300 ton, karena saat ini sudah memasuki musim panen jadi kita sudah mulai menyerap gabah dan beras dari petani di Pagatan, mungkin perhari ini telah masuk sekitar 63 ton dan masih mungkin akan terus bertambah lagi, sehingga fokus pemerintah yaitu untuk menyerap gabah dan beras selama musim panen ini bisa tercapai dengan maksimal,” ucapnya.
“Ada dua jenis beras saat ini di gudang Bulog yaitu beras CBP medium yang 2.300 ton lalu ada juga beras premium kurang lebih 60 ton yang saat ini dijual oleh kita kepada masyarakat umum, karena SPHP dihentikan berdasarkan surat Kepala Bapanas No.34 tanggal 6 Februari 2025, sehingga kami hanya menjual beras premium komersial saja,” imbuhnya.
“Adapun untuk harga ada dua jenis, yang pertama beras premium itu harganya Rp73 ribu isi 5 kg, dan yang kedua adalah beras premium Be Food dengan harga Rp77 ribu per 5 kg,” jelasnya.
“Untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan stok beras di gudang Bulog sangat aman, apalagi penjualan beras SPHP sementara dihentikan artinya stok yang ada bukan berkurang tetapi akan terus bertambah. Jadi stok beras sebanyak 2.300 ton ini ditambah dengan penyerapan setiap hari di wilayah Pagatan-Katingan itu mungkin stoknya bisa sampai 6 bulan kedepan,” pungkas Azwar Fuad.(Tbk)