Buaya Serang Dua Orang Warga Desa Lampuyang Kotim Hingga Terluka Parah

KOTIM, BORNEO7.COM – Dua orang warga Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengalami luka yang cukup parah akibat serangan buaya, yang terjadi pada Senin (13/01/2025).

“Dua orang petugas BKSDA Resort Sampit melakukan kunjungan ke Desa Lampuyang, pada hari ini Selasa 14 Januari 2025, dari pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB, terkait dugaan serangan buaya kepada warga desa setempat,” kata Kepala BKSDA Resort Sampit, Muriansyah.

Abu-abu Muda Ilustrasi Selamat Hari Raya Idul Fitri Banner Landscape_20250313_221652_0000
Abu-abu Muda Ilustrasi Selamat Hari Raya Idul Fitri Banner Landscape_20250313_214310_0000

“Kami melakukan koordinasi ke kantor Desa Lampuyang dan bertemu dengan Kades serta Sekdes Lampuyang,” ujarnya.

Muriansyah menyebutkan, menurut keterangan Kepala Desa Lampuyang Muksin, ada dua orang warganya yang diserang buaya atas nama M.Kipli dan Sari. Lokasi serangan di Sungai/Handil Pasir, Desa Lampuyang.

Abu-abu Muda Ilustrasi Selamat Hari Raya Idul Fitri Banner Landscape_20250313_212458_0000

“Dengan ditemani Sekdes, petugas kemudian menuju rumah korban serangan buaya atas nama Sari. Luka serangan cukup parah, 1 luka di bagian betis dan 1 luka di bagian paha sebelah kanan. Kondisi luka sudah dijahit dan banyak luka kecil bekas cakaran. Kepada korban petugas memberikan bantuan biaya berobat,” jelas Muriansyah.

Selanjutnya petugas juga menemui korban kedua M.Kipli, yang mengalami luka yang cukup parah, yaitu luka robek di pangkal paha sehingga harus mendapatkan 20 jahitan. Petugas juga memberikan bantuan biaya berobat kepada korban.

“Berdasarkan keterangan Burhan suami Sari, serangan buaya terjadi pada Senin sore sekitar pukul 17.00 WIB, saat Sari mencuci pakaian di tepi Sungai/Handil Pasir. Buaya tiba-tiba menyerang dari dalam air. Korban diseret ke dalam air dan ditenggelamkan. Melihat kejadian tersebut Burhan dan Kipli menceburkan diri ke sungai untuk menolong Sari. Sempat terjadi perlawanan dan Sari akhirnya terlepas dari gigitan buaya karena Burhan berhasil mencolok mata buaya. Kondisi tinggi air sungai saat itu sekitar 1,6 meter,” papar Muriansyah.

“Saat akan membawa Sari naik ke darat, kemudian buaya tersebut menyerang Kipli yang masih berada di tepi sungai. Saat Kipli akan ditarik buaya ke dalam air, adik dari Sari datang dan berusaha menarik tangan Kipli. Setelah terjadi tarik-tarikan Kipli akhirnya berhasil diselamatkan, namun mengalami luka robek yang cukup parah di bagian pangkal paha,” ungkapnya.

Setelah berhasil diselamatkan kedua korban lalu digendong ke arah jalan raya untuk mendapatkan pertolongan.

“Sebelum sampai ke jalan raya, ada mobil yang sudah menjemput, lalu kedua korban langsung dibawa ke RS.Samuda,” tambahnya.

“Menurut keterangan Burhan, buaya berukuran besar, sekitar 4 meter lebih,” ucapnya.

“Lokasi serangan tersebut merupakan sungai yang sudah dikeruk untuk dijadikan lokasi kebun kelapa sawit pribadi. Warga desa berada di lokasi tersebut karena bekerja menjadi buruh kebun. Keterangan dari Burhan kebun cukup luas dan pemiliknya bukan warga lokal,” jelasnya lagi.

“Saat dilokasi serangan, petugas bertemu dengan warga lain yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian. Petugas juga memberikan pengarahan pada warga tersebut,” tandas Muriansyah.(Tbk)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button