Pelatihan Pengolahan Tempe jadi Simbol Kemandirian Warga Binaan Lapas Sampit

Keterangan foto: Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Sampit mengikuti pelatihan pengolahan tempe, Sabtu (7/12/2024).

KOTIM, BORNEO7.COM – Pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIB Sampit kali ini berfokus pada pelatihan pengolahan tempe, keterampilan yang diharapkan dapat membantu warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk membangun hidup lebih mandiri setelah kembali ke masyarakat.

“Kami ingin warga binaan dapat memiliki keahlian yang berguna untuk masa depan mereka,” kata Kalapas Sampit Meldy Putera, Sabtu (7/12/2024).

Salinan dari White Red and Green Organic Christmas Greetings Instagram Post_20241204_155123_0001

“Ini adalah langkah pertama untuk masa depan yang lebih baik, dan kami akan selalu mendukung mereka,” ujarnya.

HD, salah seorang warga binaan yang mengikuti pelatihan pengolahan tempe ini, mengaku sangat termotivasi. Keterampilan baru ini memberinya rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi masa depan.

Salinan dari White Red and Green Organic Christmas Greetings Instagram Post_20241209_120612_0004

“Sejak ikut pembinaan, saya merasa lebih punya arah dalam hidup. Tempe bukan hanya soal makanan, tapi menjadi simbol kemandirian bagi saya,” kata HD.

Tentunya proses pembelajaran tidak selalu mudah. Tantangan seperti menjaga suhu fermentasi tempe kadang membuat mereka merasa kesulitan. Namun setelah mengikuti beberapa sesi, para WBP merasakan perubahan positif dalam diri mereka.

“Saya merasa lebih siap menghadapi hidup setelah ini,” ungkap HD.

Pada kesempatan yang sama, Kasubsi Kegiatan Kerja Ahmad Syafiuddin, mengatakan pihaknya terus memberikan dukungan agar para warga binaan ini bisa mencapai hasil yang maksimal.

“Meskipun ada rintangan, dengan kesabaran dan tekad para WBP mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan,” ujar Ahmad Syafiuddin.(Tbk)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button