HUT ke-60, Pemkot Palangka Raya Pacu Transformasi Layanan Publik dan Tekan Pengangguran

PALANGKA RAYA, BORNEO7.COM – Genap berusia 60 tahun, Pemerintah Kota Palangka Raya tak sekadar merayakan hari jadinya dengan seremoni. Momentum ini justru dijadikan titik tolak untuk memperkuat komitmen dalam membenahi pelayanan publik dan menekan angka pengangguran yang masih menjadi pekerjaan rumah kota berjuluk “Kota Cantik” ini.

Dalam upacara gabungan TNI/Polri/ASN yang digelar di halaman Kantor Wali Kota pada Senin (17/6/2025), Wali Kota Fairid Naparin menegaskan bahwa peningkatan kualitas pelayanan dasar menjadi prioritas utama pemerintahan di tahun kedua masa kepemimpinannya.

“Pelayanan publik yang berkualitas dan berintegritas adalah target kita bersama. Mulai dari infrastruktur, kesehatan melalui puskesmas, hingga pelayanan administratif di tingkat kecamatan akan kita benahi secara serius,” tegas Fairid di hadapan awak media.

Salah satu langkah konkret yang tengah disiapkan, lanjut Fairid, adalah menjadikan beberapa kantor kecamatan sebagai pusat layanan masyarakat setara Mall Pelayanan Publik dalam skala mini. Transformasi ini diharapkan mampu memangkas birokrasi dan mempercepat akses layanan bagi warga, terutama yang berada di wilayah pinggiran kota.

Tak hanya pelayanan publik, Fairid juga menyoroti tingginya angka pengangguran di Palangka Raya. Menurutnya, pemerintah tak tinggal diam.

“Setiap kota pasti menghadapi tantangan pengangguran. Tapi itu bukan alasan untuk pasif. Kita akan intensifkan pelatihan kerja, serta membuka peluang melalui program Job Fair,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat, khususnya pencari kerja pendatang, untuk melapor ke RT atau RW setempat. Dengan begitu, kelurahan dapat menyalurkan informasi lowongan kerja secara lebih tepat sasaran.

Fairid mengaku, setelah dua tahun menjabat, ia mulai memahami secara lebih tajam akar persoalan kota. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa semua program harus dieksekusi dengan pendekatan yang efisien, terukur, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Salah satu contohnya adalah evaluasi program bedah rumah. Pemkot menunda sementara pelaksanaan program ini untuk merancang kriteria baru yang lebih berdampak.

“Ke depan, kami tidak hanya lihat kondisi bangunan. Tapi juga kondisi sosial ekonomi penghuni. Kalau masuk kategori stunting dan kemiskinan ekstrem, maka bantuan akan kami prioritaskan,” jelas Fairid.

Di akhir sambutannya, Fairid menekankan bahwa ulang tahun ke-60 bukan sekadar angka, melainkan momentum introspeksi dan akselerasi.

“Kami ingin hadir lebih nyata, bukan sekadar menjalankan rutinitas birokrasi. Pemerintah kota harus menjadi pelayan masyarakat yang profesional, cepat, dan menyentuh kebutuhan riil warga,” tutupnya.

Dengan semangat baru di usia matang, Pemkot Palangka Raya bertekad menjadikan pembangunan kota sebagai gerakan kolektif yang bermuara pada kesejahteraan rakyat.

Jika kamu ingin versi cetak, infografis, atau versi ringkasan media sosial, saya bisa bantu buatkan juga. (HK).

Perkim OKY
Tukang Insinyur
Berkat

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button