Tingkatkan SDM Warga Desa, RMU Fasilitasi Program Pendidikan Nonformal

KOTIM, BORNEO7.COM – Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) warga Desa Terantang dan Terantang Hilir, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur, PT.Rimba Makmur Utama (RMU) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan mendukung program pendidikan kesetaraan melalui jalur nonformal dan kelompok belajar paket A, B dan C.

Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pendidikan Zona Seranau PT. RMU, Hairunisa, mengatakan Kegiatan ini adalah sebagai bentuk komitmen perusahaan pada program peningkatan sumber daya manusia (SDM) warga desa di sekitar wilayah konsesi.

Abu-abu Muda Ilustrasi Selamat Hari Raya Idul Fitri Banner Landscape_20250313_221652_0000
Abu-abu Muda Ilustrasi Selamat Hari Raya Idul Fitri Banner Landscape_20250313_214310_0000

“PT.RMU mendukung kegiatan program pendidikan paket A, B, dan C di Desa Terantang dan Terantang Hilir. Pada kegiatan ini kami memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah konsesi khususnya pada bidang pendidikan nonformal,” kata Hairunisa, Senin (10/02/2025).

“Sebenarnya semua warga desa di sekitar wilayah ini bisa mengikuti program pendidikan ini, namun saat ini pesertanya lebih banyak yang berasal dari Desa Terantang dan Terantang Hilir,” ujarnya.

Abu-abu Muda Ilustrasi Selamat Hari Raya Idul Fitri Banner Landscape_20250313_212458_0000

Pembina dan Pengawas Internal PKBM Rimba Makmur Seranau, Ahmad Juliansyah, menyebutkan pihaknya mengelola lembaga pendidikan nonformal di Kecamatan Seranau yang terdiri dari Pokjar Batuah Maju, Pokjar Sinar Fajar dan Pokjar Gemilang Jaya.

“Kami berharap proses belajar mengajar tidak hanya di kelas saja tapi kami juga mencoba untuk mengarahkan pada hal lain, seperti bidang seni budaya dan keterampilan untuk warga belajar kita. Mudah-mudahan kedepannya kegiatan ini bisa lebih maju dan terlaksana sehingga tujuan utama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya warga belajar bisa tercapai karena mereka sudah dipersiapkan dari sekarang,” kata Ahmad Juliansyah.

Koordinator Pokjar Sinar Fajar, Desa Terantang Hilir, Emi, menjelaskan Pokjar Sinar Fajar berdiri pada tahun 2023.

“Jadi kegiatan kami dari tahun ajaran 2023/2024 dan 2024/2025. Kami juga sudah mengeluarkan lulusan dari program Paket C berjumlah 4 orang. Hingga saat ini proses pembelajaran masih seperti biasa dan murid kami ada 114 orang masing-masing dari program Paket A, Paket B dan Paket C,” ujar Emi.

“Mayoritas yang mengikuti pembelajaran di Pokjar Sinar Fajar ini adalah penduduk lokal dari Desa Terantang dan Terantang Hilir. Kalau dari desa tetangga belum ada, namun ada yang berasal dari luar wilayah Kecamatan Seranau yaitu dari Kecamatan Baamang yang berdomisili dan ikut belajar juga disini,” ucapnya.

“Kami melihat antusias warga pada pendidikan nonformal ini sangat luar biasa, pertama termotivasi karena tuntutan zaman yang memerlukan legalitas pendidikan seperti ijazah, yang kedua kita juga membantu masyarakat dengan adanya support dari PT. RMU yang mendukung penuh dalam hal pendanaan pada kegiatan kita ini, sehingga mereka pun juga bersemangat mengikuti pembelajaran, karena sama sekali tidak ada permintaan biaya atau gratis,” ungkap Emi.

Salah seorang peserta belajar Irmawati (34), mengaku sangat berterima kasih dengan adanya program pendidikan nonformal ini.

“Saya seorang ibu rumah tangga, terakhir pendidikan saya SMP, seandainya saya dapat ijazah Paket C jika ada kesempatan akan saya gunakan untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi,” ujarnya.

Lain lagi dengan Farhan Alfianur (21), warga asli Terantang yang mengatakan ia sempat bersekolah di Pondok Pesantren.

“Saya ikut kegiatan Pokjar ini karena sistem pembelajarannya mudah. Kemarin saya sempat sekolah di Pesantren tapi untuk melanjutkan di Pesantren tidak ada yang setara dengan SMA, jadi setelah dari Pesantren saya langsung masuk ke sini,” ujarnya.

Peserta belajar lainnya, Nanang Kosim (43) warga Desa Terantang Hilir, mengaku memiliki alasan ikut kegiatan ini untuk memotivasi anak-anaknya.

“Kalau orang yang punya pendidikan itu kemana pun dia pergi pasti berguna. Terakhir saya sekolah SD setelah itu saya ambil Paket B dan sekarang saya ikut Paket C. Dulu SMP saya tidak selesai karena ada pola pikir bahwa tidak sekolah pun saya masih bisa kerja, ternyata pemikiran ini keliru,” tukasnya.(Tbk)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button