Cegah Ancaman Karhutla, PT.RMU Dukung Tim Regu Siaga Api Desa Satiruk
KOTIM, BORNEO7.COM – Untuk mencegah ancaman bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mungkin terjadi selama bulan kemarau, Tim Regu Siaga Api (RSA) Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, mendapat dukungan penuh dari PT.Rimba Makmur Utama (RMU).
Ketua Tim Regu Siaga Api (RSA) Desa Satiruk, Sata, mengatakan pihaknya dibantu dan difasilitasi sepenuhnya oleh PT.Rimba Makmur Utama (RMU).
“Tim RSA desa kami dibantu sepenuhnya oleh pihak PT.Rimba Makmur Utama (RMU), baik itu terkait dengan peralatan, logistik maupun operasional,” kata Sata, Minggu (9/02/2025).
“Dukungan ini sangat berarti bagi kami, anggota RSA disini ada 17 orang, kalau ada kegiatan setiap satu minggu akan ada 3 orang yang akan turun langsung ke lapangan, 1 orang yang menjaga di pos dan 2 orang lainnya berkegiatan,” ujarnya.
“Sebagai Ketua RSA saya pun terkadang ikut juga membantu mereka di lapangan untuk mengawasi,” ucapnya.
“Kerjasama kami dengan PT.RMU ini banyak sekali manfaatnya, selain agar wilayah desa aman dari ancaman kebakaran, warga juga bisa bekerja menjadi anggota Regu Siaga Api,” ungkap Sata.
Pendamping Desa Fungsi Sosial Zona Pulau Hanaut PT.RMU Muhammad Basran, menyebutkan masyarakat Desa Satiruk selama ini sangat terbantu dengan support dari PT.RMU kepada Tim Regu Siaga Api (RSA) desa.
“Kebanyakan masyarakat itu merasa sangat terbantu dengan adanya PT.RMU yang hadir memfasilitasi operasional Tim Regu Siaga Api (RSA) desa, dan apabila terjadi kebakaran di wilayah desa pun terkadang masyarakat lebih dahulu meminta tolong ke perusahaan, karena dengan fasilitas atau alat yang dimiliki PT.RMU itu sangat memadai untuk melakukan pemadaman,” jelasnya
Wakil Kepala Zona Pulau Hanaut Urusan Perlindungan Kawasan PT.RMU, Yohanes Taka, menjelaskan pihaknya setiap tahunnya selalu memberikan dukungan kepada Tim RSA Desa Satiruk.
“Kami setiap tahunnya selalu mendukung kegiatan Tim RSA Desa Satiruk karena tempat ini merupakan sumber api dari sisi selatan Kecamatan Pulau Hanaut. Hal ini sesuai dengan program kami yaitu selama 4 bulan memberdayakan masyarakat sekitar kawasan itu untuk menjadi anggota Regu Siaga Api, terutama dalam hal pengelolaan anggaran untuk patroli, pendirian pos jaga dan patroli di lokasi rawan kebakaran,” jelas Taka.
“Mulai tahun 2015 sampai akhir Desember 2024 lalu ada pengurangan titik api atau jumlah kebakaran yang terjadi, karena memang aktor penyebab kebakaran hutan dan lahan itu kita berdayakan dan pekerjakan, ada yang ikut dalam Tim RSA dan ada juga yang menjadi karyawan kontrak di PT.RMU,” pungkasnya.(Tbk)
