Upaya Menarik Minat Belajar Anak Melalui Sekolah Kampung Itah
Keterangan foto: Kegiatan Sekolah Kampung Itah, di Desa Cempaka Mulia Timur, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, Rabu (20/11/2024).
KOTIM, BORNEO7.COM – Keberadaan Sekolah Kampung Itah yang diinisiasi PT.Rimba Makmur Utama (RMU), di Desa Cempaka Mulia Timur, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, adalah sebagai bentuk pendekatan dan upaya untuk meningkatkan minat belajar serta membaca bagi anak-anak desa setempat.
“Sekolah kita ini namanya Sekolah Kampung Itah. Sekolah ini digagas untuk mewadahi anak-anak desa setempat dari yang masih belum usia sekolah hingga yang sudah sekolah,” kata Humas PT.RMU Zona Cempaga Hadi Utomo, Rabu (20/11/2024).
“Kegiatan di Sekolah Kampung Itah ini rutin dilaksanakan pada setiap hari Rabu dan hari Jum’at. Adapun kegiatannya anak-anak ini diajarkan bagaimana caranya mereka bisa memahami baca tulis dan berhitung dengan pola bermain, sehingga lebih menarik,” ujarnya.
“Kemudian yang terbaru kita mencoba menggagas bagi anak-anak ini untuk mendalami seni tarian tradisional, dan mengenalkan IT, dengan cara pembelajaran mengetik di laptop, dan rencananya tahun depan kita juga akan menggarap bidang olahraga, karena untuk sepak bola potensinya luar biasa,” jelas Hadi.
“Untuk peserta Sekolah Kampung Itah sendiri berasal dari berbagai sekolah reguler dan usia, terkadang bisa sampai 70-80 anak, kegiatan dilaksanakan usai jam sekolah. Ada juga anak yang setelah pulang sekolah mampir dulu di basecamp PT.RMU untuk belajar membaca karena disana ada disediakan perpustakaan kecil,” ujarnya.
“Kegiatan sekolah kita ini sudah berjalan satu tahun, target kita adalah budaya belajar dan membaca harus hidup kembali di desa ini untuk menangkal pengaruh buruk gadget bagi anak,” ucapnya.
“Untuk tenaga pengajar sendiri ada dari guru sekolah setempat, dari pihak pemdes dan para lulusan S1 dan S2 yang memiliki potensi,” imbuhnya.
“Kami tentunya berharap karena dari segi pengajar yang sudah memiliki kemampuan untuk mengelola sekolah kedepannya peserta sekolah ini bisa terus bertambah, sehingga masyarakat yang ikut terlibat juga banyak agar budaya membaca dan menulis bisa terus kita kembangkan supaya SDM kita ini tidak ada lagi yang tidak bisa menulis dan tidak bisa membaca, jadi kita memberantas hal itu melalui sekolah kita ini,” pungkas Hadi.(Tbk)