Buaya Sering Muncul di Perairan Sungai Cempaga Kotim, BKSDA Sampit: Musim Kawin Buaya jadi Agresif

Keterangan foto: Kemunculan buaya di perairan Sungai Cempaga yang sempat terekam oleh warga setempat.

KOTIM, BORNEO7.COM – Dalam kurun waktu satu minggu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit menerima tiga kali laporan dari warga maupun di sosial media tentang kemunculan buaya di perairan Sungai Cempaga yang meliputi wilayah perairan Desa Cempaka Mulia Timur dan Cempaka Mulia Barat, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Kepala BKSDA Resort Sampit Muriansyah, menyebutkan tindakan yang telah dilakukan oleh pihaknya adalah dengan memberikan pengarahan dan penjelasan terkait penyebab seringnya kemunculan buaya via telpon dan sosial media.

Salinan dari White Red and Green Organic Christmas Greetings Instagram Post_20241204_155123_0001

“Warga sebenarnya berharap petugas menangkap buaya tersebut, namun kami memberikan penjelasan bahwa menangkap buaya di sungai besar itu sangat sulit,” kata Muriansyah, Kamis (26/12/2024).

Ia berharap warga lebih berhati-hati karena disaat musim hujan buaya sedang berada di fase kawin dan bertelur, hal ini menjadikan buaya lebih agresif.

Salinan dari White Red and Green Organic Christmas Greetings Instagram Post_20241209_120612_0004

“Berhati-hati dan selalu waspada saat beraktifitas di sungai terutama di malam hari, kemudian mengurangi atau menghilangkan penyebab buaya mendekati perairan pemukiman karena adanya kandang ternak, sampah dan bangkai,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tindakan yang terus diupayakan adalah sosialisasi langsung di lapangan dan dengan melakukan pemasangan spanduk himbauan.

“Selanjutnya kami akan memasang spanduk himbauan sebanyak 10 buah spanduk, dan kami akan terus upayakan untuk mengedukasi warga agar tahu dan memahami kenapa buaya mendekati perairan pemukiman,” imbuhnya.

“Petugas juga menjelaskan upaya penangkapan buaya itu adalah upaya terakhir. Karena kalau kita tangkap buayanya akan datang lagi buaya yang lain ke lokasi tersebut, karena penyebabnya masih ada. Seperti kandang ternak yang berada di tepi atau di atas sungai,” tukas Muriansyah.(Tbk)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button